Facebook Facebook Facebook

468x60 Ads


Vierra

0 comments

Profil Band Vierra 


Band Vierra merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang dibentuk pada November 2008. Grup musik Vierra  ini beranggotakan 4 orang yaitu Kevin Aprilio (piano/keyboard), Widy Soediro Nichlany (vokal), Raka Cyril Damar (gitar), dan Satryanda Widjanarko (drum). Memiliki pemain bass tambahan bernama Deryansha Azhary. Genre musik ini adalah powerpop, pop, dan beberapa lagu terinspirasi dari musik Disney. Vierra memiliki sebuah fans club yang bernama Vierrania yang dibentuk pada Maret 2009.

Album pertamanya ialah My First Love dirilis pada tahun 2009. Single pertamanya adalah Dengarkan Curhatku.

Pada bulan Juli, Band Vierra mengajak para pemenang kuis Vierra yang berjudul Seandainya Aku Liburan Bareng Vierra Ke Bali... untuk rekaman bersama
Vierra, mereka di daulat untuk menyumbangkan suara ke dalam 4 lagu terbaru Vierra, dan rencananya album kedua Vierra akan rilis di akhir tahun ini.


Sekelompok remaja yang bernyanyi dengan jujur dan lugas seperti layaknya remaja saat ini. Background musikal tinggi dari orang tua mereka, VIERRA bernaung di bawah label Musica Studio’s. Diproduseri oleh produser handal yang pernah mensukseskan Peterpan, Nidji, d’Masiv, Noey dan Capung. Band Vierra yang dimotori Kevin, yang notabene adalah putra dari komposer Adie MS, memilih menulis dan memainkan lagu-lagu yang sesuai dengan hati mereka.Hal itu terlihat dari judul single pertama, "Dengarkan Curhatku" yang terdapat di album perdana mereka(vierra), My First Love (2009). Sebuah lagu yang tulus dari dalam hati mereka.
(vierra) Benar-benar tentang kejadian sehari-hari yang mereka alami sendiri.

BAND Vierra
yang akhirnya menelurkan album perdananya
itu pun sukses setelah berjodoh lewat Friendster .Perjumpaan Trian (drum), Kevin (kibord), Widi (vokal) dan Raka (gitar) dimulai dari persahabatan sang drummerm dan kibordis. Tak lama mereka mengenal Raka lewat Friendster. Raka yang mengenalkan Widi kepada personel lainnya lewat jaringan persahabatan tersebut.

“Awalnya memang dari Friendster. Kita semua kenalan dari Friendster dan akhirnya sampai sekarang,” ujar Widi sang vokal Vierra. Saat ini Band Vierra telah merilis album perdana dengan tajuk ‘First Love’. Mereka pun mengeluarkan ‘Dengarkan Curhatku’ sebagai single andalan band itu.

Veirra band sepakat untuk memilih jalur Power Pop Disney untuk berkarya. Nuansanya benar-benar Disney banget. Tapi bukan berarti ngikutin. Dari segi aransemen kita banyak menggabungkan unsur keanekaragaman selera musik kita juga,” tutur Kevin sang keybord grup band asal kota Hujan Bogor ini.Setelah beberapa bulan bersama, Vierra Band pun masuk studio dan menggarap album tersebut selama tiga bulan.“Power Pop itu titik tengah aliran musik kita berempat.

Demikian Profil Biodata Band Vierra
Berikut in    foto Personil Vierra 
















Sumber: http://michaelyani.blogspot.com/2010/10/profil-biodata-band-vierra.html

Rocket Rockers

0 comments

 Profile Rocket Rokers

Rocket Rockers lahir pada tahun 1998 dengan nama awal Immorality President (Firman guitar/voc, Aska guitar/voc, Bisma bass/voc, Doni drums), namun nama itu hanya berjalan sekitar 1 tahun saja, karena vokalis yang pertama keluar karena satu dan lain hal. Sehingga pada tahun 1999 para personelnya masih mencari vokalis, dan akhirnya mereka mendapatkan seseorang yang bernama Ucay yang baru saja keluar dari band skate rock terdahulunya New Kicks On The Board. Setelah Ucay masuk, nama Immorality President berubah menjadi Rocket Rockers dengan pertimbangan membuat image baru yang lebih fresh. Terciptalah Rocket Rockers dengan formasi awal: (Aska guitar/voc, Ucay vocal, Bisma bass/voc, Doni drums). Dengan formasi 4 personel, Rocket Rockers memulai dari bawah. Menjadi band seleksian untuk mendapatkan panggung, menjadi bagian paling memorable, dimana mereka merasakan jerih payah sulitnya mendapatkan panggung di kota sendiri (Bandung). Berbagai penolakan dari acara-acara yang dimasuki menjadi cambuk bagi mereka untuk terus keep on the line dan tidak mengikuti trend musik yang sedang hype waktu itu, karena musik yang Rocket Rockers bawakan masih jarang bergema di panggung-panggung bawah tanah dan pensi-pensi. Sampai akhirnya mereka membutuhkan 1 lagi personil untuk mengisi posisi guitar agar lebih harmoni. Lalu masuk Lope mengisi posisi rhythm. Dengan formasi berlima, merekapun mulai dikenal di berbagai acara kampus, pensi dan underground (walau Rocket Rockers tidak mengklaim diri sebagai band underground, karena mereka hanya ingin bermain musik, that�s it ). Namun mereka sangat dekat sekali dengan semua komunitas/scene independent dikotanya maupun diluar kota, sehingga banyak link yang mensupport propaganda mereka. Salah satunya dengan masuknya Rocket Rockers ke kompilasi-kompilasi seperti Fallen Angel, Still Punx, Still Sucks!, No Place To Get Fun, Bad Tunes And Some Ordinary Things, Ripple (Demo) #8, New Generation Calling, Hati Keccil (vcd bmx). Rocket Rockers juga sempat menjadi salah satu band pembuka Skin Of Tears (band punkrock asal Jerman) di Dago Tea House Bandung.

Sampai akhirnya pada tahun 2001 ketika mereka main di acara Bazzar SMU Taruna Bakti Bandung, aksi panggung mereka dilirik oleh Robin Malau (mantan gitaris band hardcore legendaris: Puppen). Robin pada waktu itu menawarkan Rocket Rockers untuk menjadi band perwakilan Volcom, karena Puppen yang pada saat itu disponsori oleh Volcom Indonesia akan bubar jalan. Kontan mereka cukup shock dengan penawaran tersebut, karena tidak menyangka sama sekali. Jalan sudah terbuka, dan mereka berpikir inilah saatnya untuk maju ke level berikutnya. Rocket Rockers-pun mulai dikenal di komunitas skateboard seiring seringnya mereka main di acara skateboarding seperti acara Volcom itu sendiri, kejuaraan Indonesia Skateboard Association (ISA), dll. Hampir sekitar 6 bulan jalan dengan di-endorse oleh Volcom, akhirnya Rocket Rockers resmi kontrak dengan Volcom Indonesia pada tanggal 1 Juni 2002. Belum sebulan setelah resmi kontrak dengan Volcom, Rocket Rockers juga mendapat kontrak sponsor dari produk kacamata skate/surf Electric sunglasses.

Pada bulan Agustus 2002 akhirnya Rocket Rockers mengeluarkan album pertamanya yang bertitle “Soundtrack For Your Life” dibawah label indie Off The Records. Album “Soundtrack For Your Life” cukup mendapatkan respon yang luar biasa dari berbagai kalangan. Sampai suatu saat, single lagu “Finishkan” menjadi No.1 beberapa minggu di chart indie Radio Prambors. Berbagai media masa cetakpun memprediksikan Rocket Rockers menjadi “The Next Big Thing” (Hard Act To Follow Next Year) bersama Superman Is Dead, The White Stripes, The Hives dan The Vines �Majalah HAI No.45 11 Nov 2002-. Juga beberapa media massa seperti Boardriders, Ripple Magazine, Pause Magazine, Gadis, Kawanku, Pikiran Rakyat, dll mulai banyak mengulas Rocket Rockers. Untuk video clip, Rocket Rockers memilih single “Tergila” garapan Cerrahati dan sudah tayang di MTV. Pensi-pensi sampai acara independent-pun banyak mengundang Rocket Rockers untuk menjadi bagian dari acara. Sampai akhirnya gaung Rocket Rockers mulai merambah ke luar kota dan pulau. Sebutlah Jakarta, Bekasi, Subang, Pandeglang, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, sudah dilalui dan undangan dari Medan, Bali, Balikpapan, Ujung Pandang, Singapore terus meramaikan e-mail dan guestbook di website. Melihat demand yang semakin tinggi terhadap Rocket Rockers, membuat mereka harus menjalankan band dengan profesional, sampai akhirnya bergabung dengan Soda Music Development bersama Burgerkill. Tata management yang rapih dan profesional sudah dilaksanakan Rocket Rockers untuk berbagai kepentingan seperti negosiasi acara, masuk kompilasi, soundtrack, merchandise, sponsorship sampai website.

Setelah album pertama sukses di pasaran hingga mencapai angka 10.000 copy lebih, bulan Agustus 2003 Rocket Rockers habis kontrak dengan Off The Records. Namun sayang, Off The Records tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Rocket Rockers, malah semakin mis-komunikasi. Lalu di akhir 2003, Doni (drummer) resmi mengundurkan diri dari Rocket Rockers untuk menyelesaikan studi-nya. Posisi drum lalu di ganti oleh Ozom (Khrisna) dan menjadi personel tetap. Ozom sempat juga aktif membantu di beberapa band seperti Killed By Butterfly, Authority, Marvel, LBL, dll. Dengan modal seadanya akhirnya Rocket Rockers membuat 5 lagu demo live untuk merilis E.P mereka sendiri dengan records sendiri. Namun tanpa di duga, akhir tahun 2003 Sony Music memberikan tawaran untuk merilis album. Rocket Rockers akhirnya resmi kontrak 6 album dengan Sony Music. Sampai akhirnya keluarlah album ke 2 mereka yang ber-title “Ras Bebas” berisikan 15 lagu. Informasi terakhir, website Rocket Rockers juga sudah masuk ke dalam punkrock.org bersama band-band international lainnya.

Profile W.R Supratman

0 comments

Profile W.R Supratman



Wage Rudolf Supratman (9 Maret[1] 1903, Jatinegara, Jakarta - 17 Agustus 1938, Surabaya) adalah pengarang lagu kebangsaan Indonesia, "Indonesia Raya". Ayahnya bernama Senen, sersan di Batalyon VIII. Saudara Soepratman berjumlah enam, laki satu, lainnya perempuan. Salah satunya bernama Roekijem. Pada tahun 1914, Soepratman ikut Roekijem ke Makassar. Di sana ia disekolahkan dan dibiayai oleh suami Roekijem yang bernama Willem van Eldik.
Soepratman lalu belajar bahasa Belanda di sekolah malam selama 3 tahun, kemudian melanjutkannya ke Normaalschool di Makassar sampai selesai. Ketika berumur 20 tahun, lalu dijadikan guru di Sekolah Angka 2. Dua tahun selanjutnya ia mendapat ijazah Klein Ambtenaar.
Beberapa waktu lamanya ia bekerja pada sebuah perusahaan dagang. Dari Ujungpandang, ia pindah ke Bandung dan bekerja sebagai wartawan. Pekerjaan itu tetap dilakukannya sewaktu sudah tinggal di Jakarta. Dalam pada itu ia mulai tertarik kepada pergerakan nasional dan banyak bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan. Rasa tidak senang terhadap penjajahan Belanda mulai tumbuh dan akhirnya dituangkan dalam buku Perawan Desa. Buku itu disita dan dilarang beredar oleh pemerintah Belanda.
Soepratman dipindahkan ke kota Singkang. Di situ tidak lama lalu minta berhenti dan pulang ke Makassar lagi. Roekijem, sendiri sangat gemar akan sandiwara dan musik. Banyak karangannya yang dipertunjukkan di mes militer. Selain itu Roekijem juga senang bermain biola, kegemarannya ini yang membuat Soepratman juga senang main musik dan membaca-baca buku musik
W.R. Soepratman tidak beristri serta tidak mempunyai anak angkat.
Sewaktu tinggal di Makassar, Soepratman memperoleh pelajaran musik dari kakak iparnya yaitu Willem van Eldik, sehingga pandai bermain biola dan kemudian bisa menggubah lagu. Ketika tinggal di Jakarta, pada suatu kali ia membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul. Penulis karangan itu menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.
Soepratman tertantang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun 1924 lahirlah lagu Indonesia Raya.
Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum (secara intrumental dengan biola atas saran Soegondo berkaitan dengan kodisi dan situasi pada waktu itu, lihat Sugondo Djojopuspito). Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.
Sesudah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi, pencipta lagu itu, Wage Roedolf Soepratman, tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan.
Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda, sampai jatuh sakit di Surabaya. Karena lagu ciptaannya yang terakhir "Matahari Terbit" pada awal Agustus 1938, ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di NIROM jalan Embong Malang - Surabaya dan ditahan di penjara Kalisosok-Surabaya. Ia meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 karena sakit.

 Naskah asli lagu Indonesia Raya
 
Hari kelahiran Soepratman, 9 Maret, oleh Megawati saat menjadi presiden RI, diresmikan sebagai Hari Musik Nasional. Namun tanggal kelahiran ini sebenarnya masih diperdebatkan, karena ada pendapat yang menyatakan Soepratman dilahirkan pada tanggal 19 Maret 1903 di Dukuh Trembelang, Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pendapat ini – selain didukung keluarga Soepratman – dikuatkan keputusan Pengadilan Negeri Purworejo pada 29 Maret 2007.

Ref : http://id.wikipedia.org/wiki/Wage_Rudolf_Supratman

Killing Me Inside

0 comments

Profile Killing Me Inside

Band Killing Me Inside (Killms) adalah band bergenre Modern Rock / Emo yang dibentuk pada awal tahun 2006 dengan personilnya, yaitu : Sansan sebagai vokalis, Raka dan Josaphat sebagai gitaris, Onadio sebagai bassis dan Rendy pada drum. Pada pertengahan ’08, Raka (gitaris) Killing Me Inside terpaksa mengundurkan diri untuk bergabung dengan band lain (Vierra) karena beberapa alasan.
“Gue harus mengundurkan diri dari band ini (Killms) karena adanya bentrok antara 2 band yaitu Killing Me Inside dan Vierra. Kedua band ini akan menjalankan kontrak dimana suatu pihak tidak membolehkan playernya untuk mempunyai lebih dari 1 band. Saat ini gue berada di posisi yang bagi gue hasil akhirnya sama skali bukan apa yang gua inginkan, dimana gue diharuskan untuk memilih Vierra yang disebabkan oleh “suatu faktor keluarga” yang sama sekali gak bisa gue tolak,” kata Raka seperti yang dituliskan di Blog Myspace Killms.
Kemudian pada tahun itu, memasuki 2009, setelah beberapa kali manggung dan melakukan tour, Sansan (Vokalis) dan Rendy (Drum) meninggalkan band dan juga karena beberapa alasan. Sansan sebagai vokalis keluar karena memang pilihannya dia sendiri untuk keluar (sekarang ada di Pee Wee Gaskins) dan Rendy sebagai Drummer mengundurkan diri karena sibuk untuk rencana jangka panjangnya demi masa depan.
Formasi terbaru Killms adalah sebagai berikut: Onadio sebagai vokalis, Josaphat pada gitar, Agung pada bass dan Davi untuk menggantikan Rendy pada drum.
Band Killing Me Inside yang beraliran modern rock saat ini sedang menggelar konser keliling Indonesia untuk memperkenalkan karyanya kepada penikmat musik di Tanah Air.
Tidak kurang dari 13 kota besar telah dijadwalkan untuk disinggahi band yang diawaki oleh Onad (vokal), Josaphat (gitar), dan Davi (dram) tersebut.
Menurut Onad, kota yang akan disinggahi adalah Bali, Surabaya, Malang, Jogjakarta, Solo, Semarang, Cirebon, Bandung, Medan, Makassar, Manado, Balikpapan, dan Jakarta.
“Untuk rangkaian tur ini kami sudah memulainya dari Bandung, kami berharap tur bisa berjalan sesuai dengan harapan kami,” katanya saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, belum lama ini.
Ia menyatakan konser keliling 13 kota besar itu untuk promosi album terbaru self-tittled Killing Me Inside, setelah diluncurkan di bawah label PT Royal Prima Musikindo (RPM) pada penghujung 2010.
Memiliki album dan menggelar konser keliling Indonesia adalah sebuah mimpi lama Onad, Josaphat dan Davi yang kini terwujud.
“Punya album dan tur ke seluruh Indonesia adalah impian kami sejak dulu. Musik ini kami dedikasikan buat fans Killing Me Inside di seluruh negeri,” kata Josaphat.
“Kami berharap konser keliling ini berlanjut ke kota-kota kecil lainnya di Indonesia,” katanya.

//
//

Dalam album terbaru ini, Killing Me Inside hadir dengan 12 lagu termasuk nomor hits ‘Biarlah’.

Di lagu itu, Onad menunjukkan karakter vokal yang segar lewat lengkingan nada-nada tinggi, sedangkan aroma rock yang kuat disuguhkan oleh Josaphat dan Davi melalui raungan gitar dan sentuhan dram penuh tenaga

Di jalur indie, Killing Me Insiden bukan “barang baru”. Band ini memulai perjalanan kariernya pada awal 2006 dan sempat melalui frase bongkar pasang personel.

Dua musisi mantan band itu adalah Raka yang kini bergabung dalam Vierra, dan Sansan yang kini kerja bareng Pee Wee Gaskins.

Ketekunan berlatih dan kegigihan menghadapi tantangan membuat Killing Me Inside mampu meraih dua gelar bergengsi, yakni pemenang kategori Best Indie dan Best New Artist dari ajang Indigo Awards 2010 di Planery Hall JCC Senayan, Jakarta.

Indigo Awards merupakan ajang unjuk kebolehan bagi insan musik berbakat.

Direktur RPM, Octav Panggabean, menyimpan optimisme besar bahwa Killing Me Inside akan menjelma menjadi band dengan nama besar di industri musik Tanah Air.

Menurut dia, kemampuan bermusik dan pilihan jenis musik Killing Me Inside menjadi salah satu alasan pihaknya bersedia menaungi mereka.

“Saya punya harapan besar terhadap band ini. Mudah-mudahan anak-anak muda ini memiliki attitude yang tetap sama hingga nanti mereka benar-benar menjadi band besar, tetap rendah hati, ramah, dan tidak macam-macam,” katanya



sumber: http://www.invisibleman0595.co.cc/2009/09/biografi-biography-killing-me-inside.html

http://liputan24.com/band-killing-me-inside-konser-keliling-indonesia/

Glory of Love

0 comments

Profile Glory of Love


Band kami terbentuk pada awal tahun 2002, karena memilliki hobi yang sama yaitu bermain skateboard. Yang berawal dari diskusi tentang favorit musik masing-masing, dan ternyata selera musik tiap anggota memiliki persamaan. Semenjak itu, kami berniat membentuk sebuah band dengan nama Glory of Love yang diambil dari judul lagu band favorit kami New Found Glory. Dengan formasi awal sebagai berikut:
- Ivan : Lead Vocals dan Guitar
- Egi : Lead Guitar
- Herli : Bass dan Backing Vocals
- Boy : Drums
Pada pertengahan tahun 2004, terjadi pergantian drummer dan lead guitarist yang akhirnya diisi oleh Boriz sebagai drummer dan additional lead guitarist Billy (guitarist Kontrasosial) atau Rangga (guitarist Rocabis). Karena kesibukan tiap additional player lead guitar, kami berniat untuk mencari player lead guitar yang tetap, maka kami mengangkat Sui yang awalnya guitarist Lost in Silence menjadi player tetap lead guitarist pada Maret 2006.
Sehingga formasi player Glory of Love berubah menjadi:
- Ivan : Lead Vocals dan Guitar
- Sui : Lead Guitar
- Herli : Bass dan Backing Vocals
- Boriz : Drums
Di formasi ini akhirnya setelah 6 tahun berdiri, tepatnya bulan Juni 2008, Glory of Love merilis album perdananya yang diberi judul “PEMBUKTIAN”..yang sekarang ini masih beredar di distro2 favorit kamu.
Sangat disayangkan pada saat hari jadi Glory of Love yang ke-7, tanggal 14 Februari 2009, Sui (Lead Guitarist) menyatakan dirinya resign dikarenakan dia lebih memilih bekerja di Jakarta.
Jadi sekarang ini kita tinggal bertiga. Untuk posisi Lead Guitarist sementara ini diisi oleh Igo atau Nanda sebagai Additional Player.
 
http://www.myspace.com/gloryoflove

Lagu Daerah

0 comments

 
Lagu Nusantara

Bumi Nusantara terdiri dari beragam etnis yang masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda satu sama lainnya. Salah satu budaya daerah yang selalu menjadi kebanggaan daerah masing-masing bahkan menjadi kebanggaan nasional adalah berupa lagu daerah.
Kali ini kita akan kembali mengingat-ingat lagu-lagu daerah di seluruh Indonesia, adapun daftar nama lagu daerah di Indonesia adalah sebagai berikut :


1.   Lagu
Ampar – ampar Pisang
:
Kalimantan Selatan
2.   Lagu
Anak Kambing Saya
:
Nusa Tenggara Timur
3.   Lagu
Angin Mamiri
:
Sulawesi Selatan
4.   Lagu
Anju Ahu
:
Sumatera Utara
5.   Lagu
Apuse
:
Papua
6.   Lagu
Ayam Den Lapeh
:
Sumatera Barat
7.   Lagu
Barek Solok
:
Sumatera Barat
8.   Lagu
Batanghari
:
Jambi
9.   Lagu
Balelebo
:
Nusa Tenggara Barat
10. Lagu
Bubuy Bulan
:
Jawa Barat
11. Lagu
Bungong Jeumpa
:
Nangroe Aceh
12. Lagu
Burung Tantina
:
Maluku
13. Lagu
Butet
:
Sumatera Utara
14. Lagu
Cik-cik Periuk
:
Kalimantan Barat
15. Lagu
Cing Cangkeling
:
Jawa Barat
16. Lagu
Dago Inang Sarge
:
Sumatera Utara
17. Lagu
Dayung Palinggam
:
Sumatera Barat
18. Lagu
Dek Sangke
:
Sumatera Selatan
19. Lagu
Desaku
:
Nusa Tenggara Timur
20. Lagu
Esa Mokan
:
Sulawesi Utara
21. Lagu
Gambang Suling
:
Jawa Tengah
22. Lagu
Gek Kepriye
:
Jawa Tengah
23. Lagu
Goro-gorone
:
Maluku
24. Lagu
Gundul Pacul
:
Jawa Tengah
25. Lagu
Haleleu Ala De Teang
:
Nusa Tenggara Barat
26. Lagu
Huhatee
:
Maluku
27. Lagu
IIir-ilir
:
Jawa Tengah
28. Lagu
Indung – indung
:
Kalimantan Timur
29. Lagu
Injit – injit Semut
:
Jambi
30. Lagu
Jali-jali
:
Jakarta
31. Lagu
Jamuran
:
Jawa Tengah
32. Lagu
Kabile-bile
:
Sumatera Selatan
33. Lagu
Kalayar
:
Kalimantan Tengah
34. Lagu
Kambanglah Bunga
:
Sumatera Barat
35. Lagu
Kampung Nan Jauh di Mato
:
Sumatera Barat
36. Lagu
Ka Parak Tingga
:
Sumatera Barat
37. Lagu
Keraban Sape
:
Jawa Timur
38. Lagu
Keroncong Kemayoran
:
Jakarta
39. Lagu
Kicir-kicir
:
Jakarta
40. Lagu
Kole-kole
:
Maluku
41. Lagu
Lalan Belek
42. Lagu
Lembah Alas
:
Nangroe Aceh
43. Lagu
Lipang-lipangdang
:
Lampung
44. Lagu
Lisoi
:
Sumatera Utara
45. Lagu
Macep-cepetan
:
Bali
46. Lagu
Madedek Magambiri
:
Sumatera Utara
47. Lagu
Malam Baiko
:
Sumatera Barat
48. Lagu
Mande-mande
:
Maluku
49. Lagu
Manuk Dadali
:
Jawa Barat
50. Lagu
Ma Rencong
:
Sulawesi Selatan
51. Lagu
Mejangeran
:
Bali
52. Lagu
Meriam Tomong
:
Sumatra Utara
53. Lagu
Meyong-meyong
:
Bali
54. Lagu
Moree
:
Nusa Tenggara Barat
55. Lagu
Na Sonang Duhita Nadua
:
Sumatera Utara
56. Lagu
Ngusak Asik
:
Bali
57. Lagu
Nuluya
:
Kalimantan Tengah
58. Lagu
Ina Ni Keke
:
Sulawesi Utara
59. Lagu
Ole Sioh
:
Maluku
60. Lagu
Re Re
:
Nusa Tenggara Barat
61. Lagu
Orlen-orlen
:
Nusa Tenggara Barat
62. Lagu
Ulate
:
Maluku
63. Lagu
Pai Mura Rame
:
Nusa Tenggara Barat
64. Lagu
Pakarena
:
Sulawesi Selatan
65. Lagu
Palu Lempong Pupoi
:
Kalimantan Tengah
66. Lagu
Panon Hideung
:
Jawa Barat
67. Lagu
Paras Barantai
:
Kalimantan Selatan
68. Lagu
Pelo Tawa – tawa
:
Sulawesi Tenggara
69. Lagu
Pileuleuyan
:
Jawa Barat
70. Lagu
Pinang Muda
:
Jambi
71. Lagu
Piso Surit
:
Sumatera Utara
72. Lagu
Pitik Tukung
:
Yogyakarta
73. Lagu
Potong Bebek
:
Nusa Tenggara Timur
74. Lagu
Putri Ayu
:
Bali
75. Lagu
Rambadia
:
Sumatera Utara
76. Lagu
Rang Talu
:
Sumatera Barat
77. Lagu
Rasa Sayang-sayange
:
Maluku
78. Lagu
Ratu Anom
:
Bali
79. Lagu
Saputangga Bapuncu Ampat
:
Kalimantan Selatan
80. Lagu
Sarinande
:
Maluku
81. Lagu
Selendang Mayang
:
Jambi
82. Lagu
Sengko-sengko
:
Sumatera Utara
83. Lagu
Sepakat Segenap
:
Nangroe Aceh
84. Lagu
Sinanggar Tulo
:
Sumatera Utara
85. Lagu
Sing Sing So
:
Sumatera Utara
86. Lagu
Sinom
:
Yogyakarta
87. Lagu
Sipatokahan
:
Sulawesi Utara
88. Lagu
Sitara Tilo
:
Sulawesi Utara
89. Lagu
Soleram
:
Riau
90. Lagu
Surilang
:
Jakarta
91. Lagu
Suwe Ora Jamu
:
Yogyakarta
92. Lagu
Tahanusangkara
:
Sulawesi Utara
93. Lagu
Tanduk Majeng
:
Jawa Timur
94. Lagu
Tanase
:
Maluku
95. Lagu
Tari Tanggai
:
Sumatera Selatan
96. Lagu
Tebe O Nana
:
Nusa Tenggara Barat
97. Lagu
Tekate Dipanah
:
Yogyakarta
98. Lagu
Tokecang
:
Jawa Barat
99. Lagu
Tondok Kadindangku
:
Sulawesi Tengah
100.Lagu
Tope Gugu
:
Sulawesi Tengah
101.Lagu
Tumpi Wayu
:
Kalimantan Tengah
102.Lagu
Tutu Koda
:
Nusa Tenggara Barat
103.Lagu
Yamko Rame Yamko
:
Papua



 
MUSIC FOR YOU © 2011 Designed by Maiahost Web Hosting introducing the cheapest CPanel Hosting on Fast, Non-Overloaded Shared and Semi-Dedicated Servers